5 Tanaman Obat Paling Praktis dari Dapur

Ada beberapa tanaman di sekitar kita yang bisa kita gunakan sebagai bahan sebagai obat-obatan. Berikut ini adalah 5 tanaman obat yang juga merupakan para penghuni dapur.

5 Tanaman Obat Penghuni Dapur

Ginger (Zingiber officinale)

Mungkin nama jahe akan menjadi nama yang paling terlintas di pikiran saat sedang membahas masalah tanaman obat. Ya, itu memang karena jahe sangat multifungsi, selain bisa sebagai bumbu dapur, jahe bisa digunakan sebagai obat. Jahe terkenal memiliki sifat anti mual. Selain itu jahe juga memiliki kandungan anti bakteri, antivirus, anti oksidan, dan anti parasit. Itu semua baru beberapa, dari lebih dari 40 fungsi pengobatan terdapat pada sepotong jahe. Selain itu jahe juga anti peradangan, membuatnya sangat berharga untuk meredakan penyakit persendian, sakit kepala, migrain, nyeri haid, mabuk perjalanan, dan lain sebagainya.

Garlic (Allium sativum)

Walau legenda menyebut bahwa bawang putih bisa menghalau vampir atau drakula, mungkin tak terlintas di pikiran bahwa bawang putih bisa menjadi tanaman obat selain fungsi utamanya sebagai bumbu dapur. Bawang putih dikenal bisa menambah daya tahan tubuh. Selain itu bawang putih mengandung zat anti virus, anti bakteri, serta anti jamur. Banyak dari sifat terapis jamur didapat dari kandungan belerangnya, seperti allicin.

Secara umum bawang putih bisa digunakan untuk mengurangi peradangan, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kesehatan jantung dan peredaran darah, serta menghalau setidaknya 14 jenis sel kanker.

Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza)

Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa temu lawak merupakan tanaman yang berasal dari Indonesia. Saudara, jahe ini merupakan tamanan obat yang sangat berguna. Jahe memiliki kandungan minyak atsiri dan kurmumin. Minyak atsirinya, terutama linelol dan geraniol, dikenal bisa menghalau nyamuk Aedes aegypti. Kurkumin dikenal memiliki fungsi anti peradangan, serta anti hepototoksik (anti keracunan empedu). Selain itu, temulawak memiliki kandungan hepatoprotektor (pelindung penyakit hati), diuritik (peluruh kencing), serta mengurangi nyeri sendi. Selain itu temulawak juga dikenal sebagai peningkat nafsu makan, pembersih darah, melancarkan ASI, serta sebagai pencahar alami. Pati dari temulawak juga bisa digunakan sebagai makanan bayi, dan juga bisa digunakan untuk penderita gangguan pencernaan.

Seledri (Apium Graviolens)

Selain sedap sebagai taburan sop, seledri juga dikenal sebagai tanaman obat. Orang Yunani dan Romawi kuno menyebutnya sebagai “penyejuk perut.” Seledri yang kaya kalsium dan fosfor ini dikenal memiliki kandungan zat yang bisa menurunkan tekanan darah tinggi, peluruh kencing (diuritik), anti rematik, dan peningkat nafsu makan. Umbi seledri dikenal pula sebagai obat peningkat nafsu seksual. Selain itu seledri bisa digunakan sebagai obat asam urat.

Lengkuas (Alpinia galanga)

Lengkuas mengandung minyak atsiri dan berbagai zat yang membuatnya digunakan sebagai salah satu tanaman obat. Lengkuas mengandung transkoniferil asetat yang bisa digunakan untuk mencegah dan mengobati tumor. Lengkuas juga bersifat anti peradangan berkat kandungan korioferida dan galangin. Radang sendi, rematik, serta penyakit limfa juga bisa disembuhkan dengan lengkuas. Menggunakan lengkuas dalam masakan anda juga membantu tubuh untuk menghalau zat radikal bebas serta bisa melancarkan peredaran darah. Kalau mau, Anda bisa mengunyah lengkuas saat mabuk laut atau saat sedang diare. Dalam beberapa kunyahan, gangguan yang tidak nyaman itu akan hilang. Selain itu, lengkuas juga dikenal pula sebagai bahan peningkat nafsu makan.

Demikian itu adalah tanaman obat yang bisa dengan mudah kita temui di dapur ataupun sekeliling kita. Semoga bermanfaat.